Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Asuransi Kesehatan!

  Semasa hidup, kita atau anggota keluarga kita pasti pernah mengalami sakit. Jika hanya mengalami sakit yang tergolong ringan, kondisi tersebut masih dapat disembuhkan dengan cepat. Tetapi bagaimana jika tiba-tiba terjangkit penyakit berat dan serius yang memerlukan pengobatan dan penanganan medis dalam jangka waktu yang lama? Tentu membeli asuransi kesehatan rumah sakit adalah jawabannya. Kenapa begitu? Sebab, biaya untuk pengobatan penyakit berat tentu tidaklah murah, apalagi jika pengobatan tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan asuransi kesehatan akan menanggung biaya pengobatan dan/atau perawatan kamu ataupun keluargamu (jika memakai asuransi kesehatan keluarga) sesuai perjanjian dalam polis. Jadinya, masalah kekurangan dana bisa kamu atasi. Kalau kamu belum punya pertanggungan ini, yuk perhatikan dulu 5 hal penting berikut ini berdasarkan situs media Kompas, situs media Kontan, situs media Antaranews, serta situs Cermati! 1. Pilih Perusahaan Asuransi yang

4 Alasan Pentingnya Asuransi untuk Anak Muda!

  Masih banyak anak muda generasi milenial yang belum sadar akan pentingnya memiliki asuransi. Padahal asuransi memiliki banyak sekali manfaat yang akan dapat dirasakan di masa depan. Asuransi berguna sebagai proteksi pengendalian risiko dengan mengalihkan risiko dari pihak satu ke pihak lainnya. Jaman sekarang bahkan kita dapat dengan mudah mendaftar untuk asuransi. Beberapa perusahaan asuransi terus mengembangkan produkknya mengikuti kemajuan jaman dan agar lebih mudah untuk diakses oleh semua kalangan. Jenis asuransi yang disediakan oleh perusahaan asuransi tersebut, salah satunya yaitu asuransi kesehatan rawat jalan cashless . Jenis asuransi ini sangat bermanfaat untuk anak muda yang sekarang serba cashless. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak 4 alasan pentingnya asuransi untuk anak muda pada artikel ini! 1. Biaya Premi Lebih Murah Anak muda usia 20 hingga 30-an tahun rata-rata memiliki kesehatan yang baik dibandingkan dengan golongan usia di atasnya. Hal ini tentu akan menyebab

Pentingnya Bangun Karakter Anak Bangsa Dengan Pendidikan Karakter Antikorupsi

  Korupsi merupakan suatu perbuatan yang tidak jujur yang bermula sebagai perbuatan jahat yang memerlukan kemampuan berpikir, dengan pola perbuatan yang demikian itu kemudian paling mudah merangsang untuk ditiru dan menjalar dalam lapisan masyarakat. Oleh karenanya tidak mengherankan bila korupsi terjadi di semua bidang kehidupan, dan dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, baik pemerintah, maupun swasta baik pejabat maupun pegawai.   Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencanangkan suatu upaya preventif yang melibatkan semua unsur masyarakat, salah satunya melalui pendidikan. Upaya tersebut diwujudkan dengan melakukan penanaman nilai-nilai antikorupsi kepada semua pihak, KPK juga mengajak sekolah dan perguruan tinggi untuk menyisipkan nilai antikorupsi dalam mata pelajaran dan mata kuliah yang diberikan kepada siswa/mahasiswa. Dengan demikian generasi penerus bangsa diharapkan menjadi generasi antikorupsi. Hal yang sama juga dapat dilakukan dilingkungan keluarga.   Berdasarkan rumusan

Pola Asuh Mengatasi Tantrum Pada Anak

Bagaimana pola asuh yang baik untuk mengatasi tantrum pada anak ? Ketika anak tantrum memang bisa membuat orang tua bingung dan emosi. Jangan memukul atau mencubitnya. Hal ini justru dapat membuat anak juga jadi suka memukul untuk menyampaikan keinginannya di hari berikutnya. Orang tua bisa memeluk atau mencium anak untuk menenangkan emosinya. Selain menenangkan, pelukan dan ciuman juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan bahwa orang tua benar-benar peduli dan mencintai mereka. Pola Asuh Anak Lalu bagaimana pola asuh anak yang baik untuk menghindari tantrum pada anak?  Jenis pola asuh otoritatif cocok untuk diaplikasikan. Authoritative parenting atau pola asuh otoritatif adalah pola asuh dengan orang tua yang mengasuh, mendukung, dan responsif terhadap anak, tetapi tetap memberi batasan yang tegas. Dalam pola asuh otoritatif, orang tua membentuk sikap anak dengan cara menjalankan aturan dan berdiskusi untuk bertukar pikiran. Pola asuh otoritatif juga dikenal sebagai pola asuh yang dem