Pola Asuh Mengatasi Tantrum Pada Anak

Tantrum Pada Anak

Bagaimana pola asuh yang baik untuk mengatasi tantrum pada anak ? Ketika anak tantrum memang bisa membuat orang tua bingung dan emosi. Jangan memukul atau mencubitnya. Hal ini justru dapat membuat anak juga jadi suka memukul untuk menyampaikan keinginannya di hari berikutnya. Orang tua bisa memeluk atau mencium anak untuk menenangkan emosinya. Selain menenangkan, pelukan dan ciuman juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan bahwa orang tua benar-benar peduli dan mencintai mereka.


Pola Asuh Anak

Lalu bagaimana pola asuh anak yang baik untuk menghindari tantrum pada anak?  Jenis pola asuh otoritatif cocok untuk diaplikasikan. Authoritative parenting atau pola asuh otoritatif adalah pola asuh dengan orang tua yang mengasuh, mendukung, dan responsif terhadap anak, tetapi tetap memberi batasan yang tegas. Dalam pola asuh otoritatif, orang tua membentuk sikap anak dengan cara menjalankan aturan dan berdiskusi untuk bertukar pikiran.


Pola asuh otoritatif juga dikenal sebagai pola asuh yang demokratis, sehingga efektif untuk mendidik anak termasuk anak yang suka tantrum. Orang tua dengan pola asuh ini akan menjadi pendengar yang baik namun tetap tidak semua pendapat atau permintaan anak diterima. Pola asuh ini dapat mendorong anak tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan mandiri.


Contoh Penerapan Pola Asuh Otoritatif

Orang tua mengimbangi antara kebebasan anak dan tetap ada batasan. Jadi, orang tua memberikan kasih sayang dan kebebasan untuk anak, namun tetap mendorong anak untuk disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab.


Tunjukkan sikap bahwa orang tua yaitu ayah dan ibu mengerti emosi anak. Contoh ketika anak nangis dan rewel ketika disuruh berhenti nonton tv dimalam hari. Jangan menggunakan kalimat, “Sudah vino jangan cengeng, berhenti menangis.” Lebih baik, ganti dengan “ibu tahu vino lagi sedih, ibu minta maaf, ya. Sekarang sudah malam dan waktunya tidur, besok kita nonton televisi lagi ya vino.”


Ketika anak melakukan kesalahan yang ringan, berikan ia peringatan 1 kali terlebih dahulu, kemudian terapkan konsekuensi yang telah ditetapkan bila ia masih melanggarnya. Hindari untuk memarahi anak secara berulang-ulang.


Jangan selalu berusaha mengatasi semua masalah yang terjadi pada anak. Berikan anak kesempatan untuk memikirkan jalan keluarnya sendiri untuk mengatasi masalah. Misal ketika topi anak terlepas dan anak merengek minta ambilkan topinya .


Semoga info terkait tantrum pada anak diatas bermanfaat buat kita semua.

No comments